![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihCzdT-Y5EqemjIW4cKn1fpgNF4bbsJy24kJ4wJBo5SmXmtbVE8k4tMD9f0zDN3AhxAtglmqV9W6oN6CdGJ9pU7up5Vj2hgw8AaLwMrhQeq9vVPaPGL3pJEroCJjGD2778jN-q0QwUfvUF/s1600/kasino.jpg)
Kasino Hadiwibowo (Gombong, Jawa Tengah, 15 September 1950 – Jakarta,
16 Desember 1997) adalah pelawak Indonesia yang tergabung dalam
kelompok lawak Warkop.
Orangtuanya, dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu Sosial UI, tempatnya
dulu menuntut ilmu, mungkin tidak pernah membayangkan ia bakal menjadi
pelawak. Tetapi dia mengaku bahwa sense of humour dimilikinya sejak
dulu. Dari kecil saya sudah suka ngejailin orang tutur Kasino yang
panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek). Di kampus, kebetulan Seky
bertemu orang-orang yang sealiran, seperti Nanu Mulyono (almarhum) dan
Wahjoe Sardono. Jadilah mereka membanyol, meng-kick
sana-sini.Keberuntungan Seky bermula di malam Jumat, saat ia dan
kawan-kawannya kongkow di radio Prambors, cuap-cuap sekenanya model
obrolan di warung kopi. Ternyata, acara begitu banyak peminatnya. Setiap
acara tiba, pisang goreng, ketan pakai kelapa parut, dan banyak makanan
lain, menumpuk di studio. Kebanyakan yang mengirim ibu-ibu, kata
Kasino. Mereka kemudian menjadi laris, sebagai penjual tawa.
Di dunia lawak, kehadiran Kasino dan kawan-kawan mengembuskan angin
segar. Mereka bukan lagi mengesankan orang udik, tidak makan bangku
sekolah, dan mengandalkan plesetan bicara, seperti yang sering
dikesankan pelawak sebelumnya. Kelompok Warkop mewakili generasi pelawak
terpelajar, yang memiliki warna baru dalam membanyol.
Karier dalam film pun terus melaju. Dalam film Maju Kena Mundur Kena,
Kasino dan kedua kawannya masuk dalam kelompok artis yang pernah
dibayar paling mahal. Melucu dalam film lebih gampang. Kalau dialognya
tak lucu, gambarnya bisa dibikin lucu. Hal ini tak bisa dilakukan di
atas panggung atau dalam rekaman kaset.
Ketika menjadi mahasiswa, Kasino banyak menghabiskan waktu di
lereng-lereng gunung bersama Mapala UI. Ia menikahi Amarmini yang biasa
dipanggil Mieke.
Kasino, wafat pada usia 47 tahun, di selasa malam tanggal 16 Desember
1997, di rumah sakit cipto Mangunkusumo Jakarta Setelah menderita tumor
otak. Kasino meninggalkan satu istri dan dua anak.
Pendidikan
* SDN Budi Utomo, Jakarta (1963)
* SMPN 51 Cipinang, Jakarta (1966)
* SMAN 22 Jatinegara, Jakarta (1969)
* Fakultas Ilmu Sosial – Jurusan Administrasi Niaga, Universitas Indonesia (1979)
Karir
* Penyiar Radio Prambors (1974-1980)
* Pimpinan Warung Kopi Corporation
Filmografi
* Mana Tahan (1980)
* Gengsi Dong (1980)
* Gede Rasa (1981)
* Pintar-pintar Bodoh (1981)
* Manusia Enam Juta Dolar (1982)
* IQ Jongkok (1982)
* Setan Kredit (1982)
* Dongkrak Antik (1982)
* Chip (1983)
* Maju Kena Mundur Kena (1983)
Kegiatan Lain
* Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (sampai 1983)